Saya mengenalnya sangat dekat. Dia adalah anak kedua dari lima bersaudara. Namanya Subhan, kelahiran desa Dukuh Jeruk tahun 1976. Untuk prestasi di kelas, sebenarnya ia tidak terlalu istimewa. Bahkan, kalau soal ilmu pengetahuan, ia seringkali didebat oleh adiknya yang tiga tahun lebih mudah. Saya pikir, Ang Uank (saya memanggilnya demikian) tidak terlalu responsif terhadap materi pelajaran agama atau umum yang sifatnya teoritis. Tampaknya,ia lebih suka pelajaran yang eksperimental.
Ia pun lulus dari MAN Mundu, Karangampel, Indramayu dengan prestasi yang biasa-biasa saja, tidak bagus dan tidak juga jelek.Namun, minimnya prestasi di kelas justru ia tebus dengan kemampuannya membuat sebuah pemancar radio Polos FM. Dengan modal kursus elektronik beberapa bulan saja, ia berhasil melakukan inovasi yang belum pernah dilakukan oleh warga di kampungnya. Dia membeli sebuah buku tentang bagaimana membuat pemancar radio lalu mempraktekkannya. Jadi, "Modal saya adalah coba-coba," terangnya.
Saat itu tahun 2000-an, ia akhirnya berhasil meluncurkan pemancar radio Polos FM.Gelombangnya mampu menembus hampir seluruh warga di kampung Dukuh Jeruk dan sekitarnya. Konsep radio Polos FM cukup sederhana, hanya memperdengarkan lagu yang dikontrol oleh sang pendirinya langsung -kadang dibantu oleh sahabat-sahabatnya dengan suka rela. Dari sinilah, saya mulai kenal lagu-lagu Malaysia seperti Gerimis Mengundang dan Sonia. Otomatis, Ang Uank pun memiliki banyak koleksi lagu untuk bisa memanjakan para pendengar.
Untuk biaya operasional radio, Ang Uank mendapatkannya dari para donatur yang datang ke tempatnya. "Mereka ngasih seikhlasnya, kadang berbentuk recehan," kisah Ang Uank.
Namun, radio ini tidak bisa bertahan lama karena minimnya sumber daya dan juga biaya operasional. Tampaknya, Ang Uank harus berpikir realistis. Ia juga butuh uang untuk bertahan hidup. Akhirnya, radio itu ditinggalkan dan ia bekerja di Pertamina. Ternyata, di kantor barunya ini juga ia dipercaya untuk mengontrol kerja-kerja komputer perusahaan. "Padahal, saya tidak pernah belajar komputer. Saya hanya baca-baca lalu nekad mempraktekkannya," akunya terus terang.
Tidak itu saja, untuk menambah pundi-pundi keuangannya, ia pun membuat warnet (warung internet). Usahanya ini bisa bersaing dengan para pebisnis lainnya di kampung karena kemampuan Ang Uank dalam menjaga kualitas kecepatan internet. Dengan usahanya ini, Ank Uang pun bisa membeli sebuah mobil baru produksi Honda. Ank Uang pun benar-benar menjadi orang yang sukses.
Demikian kisah seorang lelaki sukses yang hanya lulusan aliyah negeri, namun tertarik pada dunia eksperimental (inovatif). Modal kesuksesannya adalah nekad, nyoba-nyoba dan keberanian.
Anda ingin sukses? Tirulah sisi-sisi semangat yang dilakukan Ang Uank di atas. Selamat mencoba!
Semoga bisa menjadi inspirasi bagi yang lainnya..
BalasHapusMuka badak
HapusMuka tembok
Tebal muka
semua hanya kiasan
yg terpenting
USAHA DAN DOA
iya kan bas bro...
Terima kasih telah mampir Ang Uank!
BalasHapusPak Herry, muka tembok, tebal muka dsb hanyalah bagian dari strategi utk kesuksesan. Dan doa adlh jalan lain dr segi spiritualnya. Jd, sy sepakat, usaha dan doa hars bersatu.
BalasHapus